SMK PGRI 13 Surabaya Berdayakan Tiga Mobil Listrik Untuk Usaha Alumni

Surabaya (ANTARA) – SMK PGRI 13 Surabaya memberdayakan tiga mobil listrik buatan SMK PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur, untuk dijadikan unit usaha yang dijalankan alumni sekolah tersebut di tengah pandemi COVID-19.

“Mobil yang dijadikan unit usaha dinamakan Mobil Kampung Pesilat (Mokasi). Mobil ini dirancang dengan tiga fungsi yang berbeda, yakni mokasi food, mokasi mart, dan mokasi mekanik. Ketiganya akan digunakan untuk berwirausaha bagi alumni yang terdampak COVID-19,” kata Kepala SMK PGRI 13 Surabaya, Sri Wiludjeng di sela peluncuran Mobil Listrik Untuk Menciptakan Generasi Milenial dalam Berwirausaha dan Berwirakerja di Surabaya, Minggu.

Sri menuturkan mobil listrik tersebut merupakan terobosan dari sekolah untuk memberikan modal wirausaha kepada siswa dan alumni. Terlebih, pihaknya telah melakukan link and match dengan dunia usaha dunia industri.

“Mobil listrik buat usaha baru kali ini ada, harapannya akan menarik minat masyarakat. Akan mulai dioperasionalkan Senin (20/9) di berbagai daerah di Surabaya, seperti sekitar Masjid Al Akbar dan daerah Nginden,” ujarnya.

Dia menjelaskan mokasi food ditujukan bagi alumni untuk berjualan sayuran dan makanan. Mobil ini akan diperuntukkan bagi alumni SMK PGRI 13 Surabaya yang belum bekerja.

“Kedua ada mokasi mart yang merupakan teaching factory dengan Alfamidi. Mobil ini diisi banyak kebutuhan pokok dan rumah tangga. Sistem pembayarannya kami gunakan aplikasi pemesanan online untuk besoknya diantar atau bisa juga langsung bayar,” tuturnya.

Terakhir yakni mokasi mekanik yang disesuaikan dengan kompetensi keahlian seperti Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) berupa produk atau jasa yang meliputi perakitan komputer.

“Kami datangkan mobil listrik dari SMK PGRI 1 Mejayan sebagai sarana wirausaha. Selain itu mobil ini kan ramah lingkungan. Jadi diharapkan kegiatan di sekolah apalagi yang berhubungan dengan generasi milenial dapat menciptakan wirakerja dan wirausaha,” katanya

Di samping itu, lanjut Sri, mobil tersebut juga diharapkan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran di saat pandemi COVID-19. 

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi yang hadir pada peluncuran menekankan sekolah utamanya SMK harus mampu mengantarkan siswanya memiliki keterampilan tertentu, baik di DUDI maupun keterampilan start up baru, wirausaha dan wirakerja.

“Karenanya saya apresiasi kepada sekolah yang memiliki inovasi dan kreatifitas baru. Meskipun sangat sederhana. Tapi dari sederhana itu bisa bawa perubahan,” ujarnya.

Wahid melanjutkan langkah yang dilakukan SMK PGRI 13 Surabaya nantinya akan dimanfaatkan oleh UMKM dan wirausaha baru.

“Ini inovasi sederhana berbasis kebutuhan. Sehingga kita apresiasi karena mampu mengantarkan siswanya untuk bisa mandiri dan kreativitas,” tuturnya.

Menurut ia, jika inovasi  pemakaian mobil sebagai usaha alumni, maka sekolah perlu izin untuk tindak lanjutnya. Wahid menyarankan agar sekolah mulai mengurus izin rancang bangun, apakah masuk kendaraan atau gerobak.

“Izin ini akan memuat detail bahan,ukuran dan pengerjaan serta aspek keselamatannya. Jadi segera diurus izinnya, karena setelah ada izin ini bisa diproduksi masal dan mengurus perizinan lainnya,” kata Wahid.

Pewarta: Willy Irawan
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023